Selasa, 29 April 2014

Terkadang kegagalan akan lebih baik dibanding keberhasilan. Pun begitu bagi Adam, Musa, Yunus. Gagal adalah jalan cerita menuju mulia.

Adam 
gagal berlaku taat. Dia bermaksiat, lalu bertaubat. Maka dia pun diampuni dan selamat. Adapun Iblis, awalnya berhasil dalam ibadah hingga kemuliaannya nyaris menyamai malaikat. Lalu dia pun bangga diri dan membangkang perintah Ilahi. Maka baginya laknat abadi.

Musa 
gagal menahan diri, membunuh orang, lalu lari meninggalkan negeri. Tapi kelak, dia diangkat menjadi Nabi. Sementara Qorun berhasil menjadi kaya, lalu menakjubi kemampuannya. Dia dibenamkan ke dalam bumi.

Yunus
gagal bersabar, pergi dengan marah meninggalkan tugasnya. Dia lalu insyaf di dalam perut ikan; bahkan Allah menyelamatkannya, dan umatnya berduyun-duyun mengimani kebenaran. Di sisi lain, Bal’am berhasil menjadi ulama yang mustajab do’anya, tapi berakhir dalam khianat hina.


Hanya sebagai pengingat diri. Kegagalan bukan berarti menjadikan kita mati dan terbenam dalam bumi. Tapi ia adalah penguat diri dan menjadikan hidup menjadi lebih berkesan serta bermakna.

sumber :
“Menyimak Kicau Merajut Makna”
dengan perubahan

0 komentar:

Posting Komentar